MPOWERINDO
  • Beranda
  • Dinamika Warga
    • Emosi Warga
  • Portal Pembelajaran Mpower
  • JUICER
  • Mpower Radio
  • e-Warung

MPOWERINDO

Empowering for all people..!

  • Beranda
  • Dinamika Warga
    • Emosi Warga
  • Portal Pembelajaran Mpower
  • JUICER
  • Mpower Radio
  • e-Warung
Dinamika Warga

Budaya Antri? Apa perlu?

by Muhammad Rafly Maret 25, 2019
written by Muhammad Rafly Maret 25, 2019
Budaya Antri? Apa perlu?

Apa yang terlintas dipikiran anda tentang antri? Apakah suatu yang sulit? Atau apa?

Menurut KBBI antri adalah berdiri berderet-deret memanjang menunggu untuk mendapat giliran (membeli karcis, mengambil ransum, membeli bensin, dan sebagainya).

Mengantri di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat sulit. Mengapa sangat sulit? Bukan kah itu sesuatu yang mudah? Ya, memang mudah tetapi, tidak semudah itu karena budaya antri di Indonesia sangat sulit.

Kebudayaan antri masayarakat Indonesia membuat banyak orang asing berpikir bahwa masayarakat Indonesia itu tidak dapat diajak bekerjasama. Nyatanya, tidak semua masyarakat Indonesia tidak menerapakan budaya antri. Cukup banyak orang yang sadar terhadap budaya antri, akan tetapi ketika mereka mengingatkan yang lain untuk mengantri, tidak jarang orang yang mengingatkan tadi malah mendapat perlakuan yang tidak baik, dicaci, diteriaki, dihina, jadinya orang yang mengingatkan tadi jadi malas mengingatkan lagi karena mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

Beragam aspek kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita temui dimana masyarakat tidak menerapkan budaya antri, yang paling sering ditemui adalah di jalan. Di jalan para pengguna kendaraan bermotor sering tidak antri, terutama di lampu merah. Di lampu merah, ketika lampu sudah berubah warna hijau, para pengemudi kendaraan bermotor berebutan untuk jalan duluan. Hal tersebut bisa menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan yang lain.

Padahal Indonesia merupakan negara yang ramah, sopan dan santun nya sangat baik. Tetapi, ketika mengantri rata-rata masyarakat di negara ini sulit rasanya, padahal mengantri adalah suatu yang ada di dalam etika lho..

Lebih parah nya lagi budaya untuk mengantri sudah tidak di ingatkan atau di himbau lagi oleh orang tua pada era ini. Para orang tua lebih mementingkan anaknya mendapatkan sebuah nilai yang bagus dan sebuah keilmuan yang sangat maksimal. Memang keilmuan itu di perlukan tetapi kita tidak boleh melupakan norma-norma sosial atau etika yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya antri seharusnya diajarkan sejak sedini mungkin, karena pada kehidupan sehari-hari nantinya ketika anak itu tumbuh hampir semua halnya memerlukan kegiatan mengantri. Walupun dalam keadaan terdesak pun kita harus tetap antri untuk menjaga sebuah ketertiban. Kita pasti mempunyai urusan yang berbeda-beda, tetapi kita tidak boleh mendahulukan urusan kita sendiri saja.

Kurang nya kesadaran dan egoisme antar individu merupakan pokok permasalahan membuat budaya antri di Indonesia tidak dapat berkembang di masyarakat. Kurangnya pengarahan dari orang tua maupun institusi pendidikan juga merupakan penyebab dari kurang nya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya antri di kehidupan sehari-hari.

Budaya antri dapat memberikan hal positif seperti, dapat melatih kita untuk lebih bersabar, melatih kita untuk memanajemen waktu dengan baik, mengajarkan kedisiplinan, dan belajar untuk menghargai orang lain.

Di Indonesia, budaya antri masih kurang baik, bisa dilihat di berbagai tempat banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya antri dan masih tidak acuh ketika diingatkan untuk mengantri. Hal ini bisa mengubah pandangan orang luar terhadap bangsa Indonesia. Karena bangsa Indonesia yang dikenal ramah ternyata budaya antrinya jelek.

Marilah kita semua bersama-sama mewujudkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya budaya antri yang akan bermanfaat bagi kenyamanan, keamanan dan ketertiban negara. Budayakan antri untuk kepentingan bersama.

1 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinTumblrRedditStumbleuponWhatsappTelegram
Muhammad Rafly
Muhammad Rafly

If you don't find a way to make money while you sleep, You will work until die. - Warren Buffet -

previous post
Strategi Pembelajaran Literasi Keuangan Bagi Komunitas Perempuan Rentan
next post
Penggali Kubur Juga Butuh Pemberdayaan

You may also like

BAGAIMANA KAMI MEMFASILITASI MEREKA?

Mei 6, 2021

Solusi Tetap Belajar Walau Ada Dilema Covid-19

April 12, 2020

EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGHAPUSKAN JEJAK KETIMPANGAN DAN...

Desember 9, 2019

Bangga Menjadi Trendsetter Muda dalam Pemberdayaan Masyarakat di...

Oktober 16, 2019

Kesan-Kesan Aksi Fasilitasi SDGs 8 “Pekerjaan layak dan...

Juli 24, 2019

Kesan-Kesan Melakukan Aksi Fasilitasi

Juli 24, 2019

Perjuangan Gender Equality Itu Penting

Juli 24, 2019

Kesan dan Pesan Fasilitasi SDGs 15 Ekosistem Darat

Juli 24, 2019

Kesan dan Pesan Fasilitasi SDG’s 2

Juli 24, 2019

Kesan dan Pesan saat Aksi Fasilitasi SDG 7

Juli 24, 2019

1 comment

Rismawati
Rismawati Maret 26, 2019 - 1:33 pm

Saya setuju dengan artikel yang saudara rafly buat.. Saya sendiri sebagai pengguna transportasi busway setiap pergi ke kampus sangat merasakan hal tersebut. Terkadang saya merasa kesal terhadap orang” yang meremehkan budaya antri ini. Padahal semua orang memiliki kesibukan yang sama dan ingin sampai tepat waktu ke tempat tujuan masing”. Hal yang harus dilakukan jika tidak mau mengantri maka jadwal keberangkatan ke tempat tujuan yang harus dilebih awalkan dari biasanya.. Agar walaupun mengantri tapi kita tidak akan terburu sampai dorong”an.. Kasihan kepada orang” yang lanjut usia yang terdorong dan berdesak”an.
Artikel ini sangat bermanfaat.
Berdayalah!!

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Pencarian

Mpower Terbaru

  • BAGAIMANA KAMI MEMFASILITASI MEREKA?

    Mei 6, 2021
  • Trik Membaca dan Memahami Artikel Ilmiah Praksis Pendidikan Masyarakat

    Juni 18, 2020
  • Solusi Tetap Belajar Walau Ada Dilema Covid-19

    April 12, 2020
  • EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGHAPUSKAN JEJAK KETIMPANGAN DAN PERMASALAHAN DI DESA PABUARAN KECAMATAN SUKAMAKMUR, BOGOR

    Desember 9, 2019
  • Bangga Menjadi Trendsetter Muda dalam Pemberdayaan Masyarakat di Era Millenial

    Oktober 16, 2019

Editorial Mpower

  • 1

    Demi kebutuhan hidup, aku rela jadi kuli kupas bawang

    Maret 26, 2019
  • 2

    Kisah Inspiratif Seorang Guru Ngaji

    April 22, 2019
  • 3

    Budaya Antri? Apa perlu?

    Maret 25, 2019
  • 4

    Demi Bertahan Hidup, Saya Rela Buang Benang

    April 22, 2019
  • 5

    Kesan-Kesan Aksi Fasilitasi SDGs 8 “Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi”

    Juli 24, 2019
  • 6

    MANUSIA KECIL DIBALIK BONEKA MAMPANG

    Maret 17, 2019

Kategori

  • Aksi Digital (5)
  • Dinamika Warga (152)
  • Editorial Mpower (8)
  • Emosi Warga (7)
  • Konstelasi Aksi (11)
  • Landasan PenMas (1)
  • Media Belajar PenMas (9)
  • Nilai-nilai Inti PenMas (5)
  • Sistem Pembelajaran PenMas (9)
  • Uncategorized (5)

Jaringan Social Mpower

Facebook Twitter Google + Instagram Linkedin Youtube Email RSS

Nawala Mpower

Mohon Saya dikirimkan secara berkelanjutan baik informasi, artikel, undangan aksi, agenda aksi, & laporan aksi Mpowerindo agar selalu semakin BERDAYA!

Log Masuk

Marwah Mpowerindo

Laboratorium Pendidikan Masyarakat - UNJ

Wahana pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan Pendidikan Masyarakat Indonesia.

Google + Youtube Email RSS

Paket Praxis Pendidikan Masyarakat

BAGAIMANA KAMI MEMFASILITASI MEREKA?

Trik Membaca dan Memahami Artikel Ilmiah Praksis Pendidikan...

Solusi Tetap Belajar Walau Ada Dilema Covid-19

EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGHAPUSKAN JEJAK KETIMPANGAN DAN...

Bangga Menjadi Trendsetter Muda dalam Pemberdayaan Masyarakat di...

  • Google +
  • Instagram
  • Linkedin
  • Youtube
  • Email
  • RSS

@2019 - All Right Reserved. Designed and Developed by Mpowerindo