Apa yang terlintas dipikiran anda tentang antri? Apakah suatu yang sulit? Atau apa?

Menurut KBBI antri adalah berdiri berderet-deret memanjang menunggu untuk mendapat giliran (membeli karcis, mengambil ransum, membeli bensin, dan sebagainya).
Mengantri di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat sulit. Mengapa sangat sulit? Bukan kah itu sesuatu yang mudah? Ya, memang mudah tetapi, tidak semudah itu karena budaya antri di Indonesia sangat sulit.
Kebudayaan antri masayarakat Indonesia membuat banyak orang asing berpikir bahwa masayarakat Indonesia itu tidak dapat diajak bekerjasama. Nyatanya, tidak semua masyarakat Indonesia tidak menerapakan budaya antri. Cukup banyak orang yang sadar terhadap budaya antri, akan tetapi ketika mereka mengingatkan yang lain untuk mengantri, tidak jarang orang yang mengingatkan tadi malah mendapat perlakuan yang tidak baik, dicaci, diteriaki, dihina, jadinya orang yang mengingatkan tadi jadi malas mengingatkan lagi karena mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.
Beragam aspek kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita temui dimana masyarakat tidak menerapkan budaya antri, yang paling sering ditemui adalah di jalan. Di jalan para pengguna kendaraan bermotor sering tidak antri, terutama di lampu merah. Di lampu merah, ketika lampu sudah berubah warna hijau, para pengemudi kendaraan bermotor berebutan untuk jalan duluan. Hal tersebut bisa menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan yang lain.

Padahal Indonesia merupakan negara yang ramah, sopan dan santun nya sangat baik. Tetapi, ketika mengantri rata-rata masyarakat di negara ini sulit rasanya, padahal mengantri adalah suatu yang ada di dalam etika lho..
Lebih parah nya lagi budaya untuk mengantri sudah tidak di ingatkan atau di himbau lagi oleh orang tua pada era ini. Para orang tua lebih mementingkan anaknya mendapatkan sebuah nilai yang bagus dan sebuah keilmuan yang sangat maksimal. Memang keilmuan itu di perlukan tetapi kita tidak boleh melupakan norma-norma sosial atau etika yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya antri seharusnya diajarkan sejak sedini mungkin, karena pada kehidupan sehari-hari nantinya ketika anak itu tumbuh hampir semua halnya memerlukan kegiatan mengantri. Walupun dalam keadaan terdesak pun kita harus tetap antri untuk menjaga sebuah ketertiban. Kita pasti mempunyai urusan yang berbeda-beda, tetapi kita tidak boleh mendahulukan urusan kita sendiri saja.
Kurang nya kesadaran dan egoisme antar individu merupakan pokok permasalahan membuat budaya antri di Indonesia tidak dapat berkembang di masyarakat. Kurangnya pengarahan dari orang tua maupun institusi pendidikan juga merupakan penyebab dari kurang nya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya antri di kehidupan sehari-hari.
Budaya antri dapat memberikan hal positif seperti, dapat melatih kita untuk lebih bersabar, melatih kita untuk memanajemen waktu dengan baik, mengajarkan kedisiplinan, dan belajar untuk menghargai orang lain.
Di Indonesia, budaya antri masih kurang baik, bisa dilihat di berbagai tempat banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya antri dan masih tidak acuh ketika diingatkan untuk mengantri. Hal ini bisa mengubah pandangan orang luar terhadap bangsa Indonesia. Karena bangsa Indonesia yang dikenal ramah ternyata budaya antrinya jelek.

Marilah kita semua bersama-sama mewujudkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya budaya antri yang akan bermanfaat bagi kenyamanan, keamanan dan ketertiban negara. Budayakan antri untuk kepentingan bersama.
1 comment
Saya setuju dengan artikel yang saudara rafly buat.. Saya sendiri sebagai pengguna transportasi busway setiap pergi ke kampus sangat merasakan hal tersebut. Terkadang saya merasa kesal terhadap orang” yang meremehkan budaya antri ini. Padahal semua orang memiliki kesibukan yang sama dan ingin sampai tepat waktu ke tempat tujuan masing”. Hal yang harus dilakukan jika tidak mau mengantri maka jadwal keberangkatan ke tempat tujuan yang harus dilebih awalkan dari biasanya.. Agar walaupun mengantri tapi kita tidak akan terburu sampai dorong”an.. Kasihan kepada orang” yang lanjut usia yang terdorong dan berdesak”an.
Artikel ini sangat bermanfaat.
Berdayalah!!